Beberapa malam yang lalu, sesaat sebelum aku tidur, aku berada di
atas ranjang, aku menoleh ke arah istriku dan aku pandangi bentuk
wajahnya sementara ia lagi tidur, aku bergumam dalam hatiku:
"Malang sekali dia, setelah hidup selama bertahun-tahun bersama kedua
orang tua dan keluarganya, ia datang untuk tidur di samping laki-laki
yang asing baginya. Dia tinggalkan rumah orang tuanya. Dia tinggalkan
bermanja-manja dengan kedua orang tuanya. Dia tinggalkan
bersenang-senang di rumah keluarganya. Sekarang ia datang kepada
laki-laki yang menyuruhnya untuk melakukan yang ma'ruf dan meninggalkan
yang mungkar. Dia melayani laki-laki itu sesuai dengan yang diridhai
Allah. Semua itu berdasarkan perintah agama, subhanallah......"
Dari sini muncul pertanyaan di dalam diriku?!
Kenapa sampai gampang bagi sebagian laki-laki untuk memukul istrinya
dengan penuh kekerasan, setelah ia meninggalkan rumah keluarganya,
kemudian datang kepadanya.
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki
untuk keluar bersama teman-temannya, kemudian ia pergi ke restoran dan
ia makan tanpa mempedulikan siapa yang ada di rumahnya?!
Kenapa
ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan waktu duduknya di luar rumah
lebih banyak dari pada duduk bersama istri dan anak-anaknya?!
Kenapa ringan bagi sebagian laki-laki menjadikan rumahnya bagaikan
penjara bagi istrinya, tidak ia ajak keluar dan juga tidak ia temani.
Bagaimana bisa gampang bagi sebagian laki-laki membiarkan istrinya
tidur, sementara di dalam hatinya ada kegetiran perasaan dan di matanya
ada air mata tertahan?!
Bagaimana bisa gampang bagi sebagian
laki-laki pergi berjalan sementara anak-istrinya ia tinggalkan tanpa
peduli dengan nasib mereka selama ia pergi.
Kenapa bisa ringan
bagi sebagian laki-laki berlepas diri dari tanggungjawab yang akan ia
pertanggungjawabkan di akhirat nanti sebagaimana yang di sampaikan oleh
Rasulullah?!
Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya..."
Dr. ‘Aidh Al-Qarni - Penulis buku Best Seller "La Tahzan" / "Don't be Sad" / "Jangan Bersedih".
Sumber: Fb : Rika Ardani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar